Penghasilan Tambahan

Panduan Bisnis Investasi Online Profitclicking

Panduan Profitclicking Indonesia Pelajari bagaimana cara meraup dollar secara melimpah dari internet walaupun tanpa modal.

Profit Clicking adalah Pengembangan dari justbeenpaid, yang Web justbeenpaid sudah dimigrasikan seluruh datanya ke web Profit Clicking, Profit Clicking sudah berhak Patent, dan Kantor dan perusaahaannya jelas dengan jumlah member aktif sebanyak 300 juta dari seluruh dunia dan dari Indonesia sebanyak 16 ribu member dan itu akan terus bertambah setiap harinya.

JSS Tripler Profit Clicking adalah sub program dari Bisnis Justbeenpaid yang mulai bulan Agustus 2012 telah berubah menjadi ProfitClicking.com, sebuah konsep bisnis yang indefinitely sustainable yakni bisnis yang akan terus berkembang berkelanjutan tanpa batas. dan tetap akan membayar membernya sampai kapan pun.
JSS Tripler Profit Clicking - di design oleh Frederick Mann sebagai terobosan baru untuk menciptakan cara atau jalan menuju sukses sependek dan semudahkan mungkin. Anda tidak perlu mensponsori orang untuk mencetak uang. Namun jika Anda dapat mensponsori orang, Anda bisa mendapatkan lebih banyak uang.

Jss Tripler Profit Clicking adalah bisnis online terbaik dan terpercaya saat Ini karena dijalankan staf yang professional dan Owner yang sudah punya jam terbang dan pengalaman sejak Tahun 1997. Bisnis JSS Tripler bisnis investasi online terpercaya, Aman dan telah terbukti merubah kehidupan ribuan member di dunia.
JSS Tripler Profit Clicking adalah salah satu program yang paling populer dan banyak diminati para netter dan pelaku bisnis online diseluruh dunia dibanding dengan program lainnya, karena JSS-Tripler Profit Clicking merupakan hasil penyempurnaan dari berbagai sistem investasi online yang pernah ada. JSS Tripler sangat booming di Dunia termasuk di Indonesia.
Panduan Investasi Online Profit Clicking, JSS Tripler Profit Clicking merupakan program investasi online dalam bentuk Paket Traffic yakni Pengunjung Iklan Sponsor yg memberikan profit maksimal dan berkelanjutan tanpa batas. JSS-Tripler memberikan solusi kemudahan, kenyamanan bagi semua investor dalam mengelola dananya dengan sistem yg simple dan profitable. Untuk sukses di peluang usaha bisnis investasi online terbaik Profit Clicking JSS Tripler, Anda cukup investasi dengan Modal minimal $10,00 tapi BISA mengubahnya Menjadi Ribuan Dollar per hari, per minggu atau per bulan.

Anda tidak punya modal atau anda masih ragu dengan sistem Profit Clicking, tidak masalah anda bisa mencoba bonus atau pinjaman $10 gratis untuk mencoba atau mengetes sistem Profit Clicking. anda mungkin ragu atau masih galau karena bimbang dan sangsi dengan Profit Clicking oke anda boleh googling dan cari tahu berapa orang yang merekomendasikan bisnis investasi Profit Clicking. bayangkan saja untuk ukuran bisnis investasi online dengan jumlah member yang mendekati 400 juta dan dari indonesia mendekati 17 ribu member dan itu akan terus bertambah. sudah barang tentu bisnis Profit Clicking sangat terpercaya dan punya citra baik di mata investor di seluruh dunia.

· Tidak perlu merekrut, karena tanpa merekrut Anda tetap dapat profit;
· Tidak berjualan produk fisik, karena produk Profit Clicking JSS Tripler Paket Traffic (jasaperiklanan);
· Tidak perlu kerja keras untuk dapat Uang, tanpa kerja pun Anda Profit 2% perhari;
· Di backup program Profit Clicking RSF, tidak khawatir Profit Clicking JSS Tripler Scam;
· Program berkelanjutan tanpa batas, Anda bisa dapat uang terus-menerus ;
· Real Money / Withdrawal to LibertyReserve/Alertpay/Payza;
· Bonus Sponsor 10% - 5% setiap kali terjadi pembelian Paket Traffic;
· Bonus Paket Traffic Matris $60 per Paket Traffic Matrix.

daftar disini
ReadmorePenghasilan Tambahan

akhirya THLTBPP GAJIAN..

Allamduillah... puji syukur bahwa kemarin pada hari jumat 30 maret 2012 kami mendapatan gaji yang sudah sekian lama ditunggu. gaji bulan januari dan februari 2012 akhirnya kami terima. wajah-wajah cerah menghiasi para THLTPP kabupaten kami hari ini. karena mendengar gaji akan dicairkan. setalah menunggu beberapa lama ternyata benar gaji dcairkan dengan tunai tidak melalui rekening bank jatim sepeti tahun lalu. pihak BKPP kab. beralasan cara ini lebih efektif dari pada harus melalui bank jatim, alasan seperti itu agak sedikit menggangu pikiran kami tapi sudahlah psitif thinking aja.
selidik punya selidik ternyata kecepatan pencairan gaji sangat tergantung pada proaktif dari bkpp kabupaten setempat terbukti di kabupaten kami dijelaskan bahwa sebenarnya gaji sudah ada di kabupaten sejak 2 minggu yang lalu. ini dikarenakan pada beberapa waktu yang lalu kepala badan kabupaten kami berangkat ke propinsi untuk mengurus gaji thltbpp, jadi kepada teman-teman THLTBPP yang belum menerima gaji disarankan untuk mendesak kpada BKPP setempat untuk lebih proaktif untuk mengurusi gaji rekan -rekan THLTBPP. selamat buat THLTBPP yang sudah gajian dan bersabarah yang belu menerima.
Readmoreakhirya THLTBPP GAJIAN..

BUDIDAYA TERNAK SAPI POTONG



1. SEJARAH SINGKAT
Sapi yang ada sekarang ini berasal dari Homacodontidae yang dijumpai pada babak Palaeoceen. Jenis-jenis primitifnya ditemukan pada babak Plioceen di India. Sapi Bali yang banyak dijadikan komoditi daging/sapi potong pada awalnya dikembangkan di Bali dan kemudian menyebar ke beberapa wilayah seperti: Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi.

2. SENTRA PETERNAKAN
Sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan ongole) dan sapi Madura banyak terdapat di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi. Sapi jenis Aberdeen angus banyak terdapat di Skotlandia.

Sapi Simental banyak terdapat di Swiss. Sapi Brahman berasal dari India dan banyak dikembangkan di Amerika.

3. J E N I S
Jenis-jenis sapi potong yang terdapat di Indonesia saat ini adalah sapi asli Indonesia dan sapi yang diimpor. Dari jenis-jenis sapi potong itu, masing-masing mempunyai sifat-sifat yang khas, baik ditinjau dari bentuk luarnya (ukuran tubuh, warna bulu) maupun dari genetiknya (laju pertumbuhan).

Sapi-sapi Indonesia yang dijadikan sumber daging adalah sapi Bali, sapi Ongole, sapi PO (peranakan ongole) dan sapi Madura. Selain itu juga sapi
Aceh yang banyak diekspor ke Malaysia (Pinang). Dari populasi sapi potong yang ada, yang penyebarannya dianggap merata masing-masing adalah: sapi Bali, sapi PO, Madura dan Brahman.

Sapi Bali berat badan mencapai 300-400 kg. dan persentase karkasnya 56,9%. Sapi Aberdeen angus (Skotlandia) bulu berwarna hitam, tidak bertanduk, bentuk tubuh rata seperti papan dan dagingnya padat, berat badan umur 1,5 tahun dapat mencapai 650 kg, sehingga lebih cocok untuk dipelihara sebagai sapi potong. Sapi Simental (Swiss) bertanduk kecil, bulu berwarna coklat muda atau kekuning-kuningan. Pada bagian muka, lutut kebawah dan jenis gelambir, ujung ekor berwarna putih.

Sapi Brahman (dari India), banyak dikembangkan di Amerika. Persentase karkasnya 45%. Keistimewaan sapi ini tidak terlalu selektif terhadap pakan yang diberikan, jenis pakan (rumput dan pakan tambahan) apapun akan dimakannya, termasuk pakan yang jelek sekalipun. Sapi potong ini juga lebih kebal terhadap gigitan caplak dan nyamuk serta tahan panas.

4. MANFAAT
Memelihara sapi potong sangat menguntungkan, karena tidak hanya menghasilkan daging dan susu, tetapi juga menghasilkan pupuk kandang dan
sebagai tenaga kerja. Sapi juga dapat digunakan meranih gerobak, kotoran sapi juga mempunyai nilai ekonomis, karena termasuk pupuk organik yang dibutuhkan oleh semua jenis tumbuhan. Kotoran sapi dapat menjadi sumber hara yang dapat memperbaiki struktur tanah sehingga menjadi lebih gembur dan subur.

Semua organ tubuh sapi dapat dimanfaatkan antara lain:
1) Kulit, sebagai bahan industri tas, sepatu, ikat pinggang, topi, jaket.
2) Tulang, dapat diolah menjadi bahan bahan perekat/lem, tepung tulang dan barang kerajinan
3) Tanduk, digunakan sebagai bahan kerajinan seperti: sisir, hiasan dinding dan masih banyak manfaat sapi bagi kepentingan manusia.

5. PERSYARATAN LOKASI
Lokasi yang ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk tetapi mudah dicapai oleh kendaraan. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang serta dekat dengan lahan pertanian. Pembuatannya dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah atau ladang.

6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
Kandang dapat dibuat dalam bentuk ganda atau tunggal, tergantung dari jumlah sapi yang dimiliki. Pada kandang tipe tunggal, penempatan sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajaran, sementara kandang yang bertipe ganda penempatannya dilakukan pada dua jajaran yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Diantara kedua jajaran tersebut biasanya dibuat jalur untuk jalan.

Pembuatan kandang untuk tujuan penggemukan (kereman) biasanya berbentuk tunggal apabila kapasitas ternak yang dipelihara hanya sedikit. Namun, apabila kegiatan penggemukan sapi ditujukan untuk komersial, ukuran kandang harus lebih luas dan lebih besar sehingga dapat menampung jumlah sapi yang lebih banyak.

Lantai kandang harus diusahakan tetap bersih guna mencegah timbulnya berbagai penyakit. Lantai terbuat dari tanah padat atau semen, dan mudah dibersihkan dari kotoran sapi. Lantai tanah dialasi dengan jerami kering sebagai alas kandang yang hangat.

Seluruh bagian kandang dan peralatan yang pernah dipakai harus disuci hamakan terlebih dahulu dengan desinfektan, seperti creolin, lysol, dan bahanbahan lainnya.

Ukuran kandang yang dibuat untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5x2 m atau 2,5x2 m, sedangkan untuk sapi betina dewasa adalah 1,8x2 m dan untuk anak sapi cukup 1,5x1 m per ekor, dengan tinggi atas + 2-2,5 m dari tanah. Temperatur di sekitar kandang 25-40 derajat C (rata-rata 33 derajat C) dan kelembaban 75%. Lokasi pemeliharaan dapat dilakukan pada dataran rendah (100-500 m) hingga dataran tinggi (> 500 m).

Kandang untuk pemeliharaan sapi harus bersih dan tidak lembab. Pembuatan kandang harus memperhatikan beberapa persyaratan pokok yang meliputi konstruksi, letak, ukuran dan perlengkapan kandang.

1) Konstruksi dan letak kandang
Konstruksi kandang sapi seperti rumah kayu. Atap kandang berbentuk kuncup dan salah satu/kedua sisinya miring. Lantai kandang dibuat padat, lebih tinggi dari pada tanah sekelilingnya dan agak miring kearah selokan di luar kandang. Maksudnya adalah agar air yang tampak, termasuk kencing
sapi mudah mengalir ke luar lantai kandang tetap kering.
Bahan konstruksi kandang adalah kayu gelondongan/papan yang berasal
dari kayu yang kuat. Kandang sapi tidak boleh tertutup rapat, tetapi agak
terbuka agar sirkulasi udara didalamnya lancar.
Termasuk dalam rangkaian penyediaan pakan sapi adalah air minum yang
bersih. Air minum diberikan secara ad libitum, artinya harus tersedia dan
tidak boleh kehabisan setiap saat.
Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter
dan sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang. Pembuatan
kandang sapi dapat dilakukan secara berkelompok di tengah sawah/ladang.

2) Ukuran Kandang
Sebelum membuat kandang sebaiknya diperhitungkan lebih dulu jumlah sapi yang akan dipelihara. Ukuran kandang untuk seekor sapi jantan dewasa adalah 1,5 x 2 m. Sedangkan untuk seekor sapi betina dewasa adalah 1,8 x 2 m dan untuk seekor anak sapi cukup 1,5x1 m.

3) Perlengkapan Kandang
Termasuk dalam perlengkapan kandang adalah tempat pakan dan minum, yang sebaiknya dibuat di luar kandang, tetapi masih dibawah atap. Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak diinjak-injak/ tercampur kotoran. Tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen dan sedikit lebih tinggi dari pada permukaan lantai.

Dengan demikian kotoran dan air kencing tidak tercampur didalamnya. Perlengkapan lain yang perlu disediakan adalah sapu, sikat, sekop, sabit, dan tempat untuk memandikan sapi. Semua peralatan tersebut adalah untuk membersihkan kandang agar sapi terhindar dari gangguan penyakit sekaligus bisa dipakai untuk memandikan sapi.


6.2. Pembibitan
Syarat ternak yang harus diperhatikan adalah:
1) Mempunyai tanda telinga, artinya pedet tersebut telah terdaftar dan lengkap silsilahnya.
2) Matanya tampak cerah dan bersih.
3) Tidak terdapat tanda-tanda sering butuh, terganggu pernafasannya serta dari hidung tidak keluar lendir.
4) Kukunya tidak terasa panas bila diraba.
5) Tidak terlihat adanya eksternal parasit pada kulit dan bulunya.
6) Tidak terdapat adanya tanda-tanda mencret pada bagian ekor dan dubur.
7) Tidak ada tanda-tanda kerusakan kulit dan kerontokan bulu.
8) Pusarnya bersih dan kering, bila masih lunak dan tidak berbulu menandakan bahwa pedet masih berumur kurang lebih dua hari.

Untuk menghasilkan daging, pilihlah tipe sapi yang cocok yaitu jenis sapi Bali, sapi Brahman, sapi PO, dan sapi yang cocok serta banyak dijumpai di daerah setempat. Ciri-ciri sapi potong tipe pedaging adalah sebagai berikut:
1) tubuh dalam, besar, berbentuk persegi empat/bola.
2) kualitas dagingnya maksimum dan mudah dipasarkan.
3) laju pertumbuhannya relatif cepat.
4) efisiensi bahannya tinggi.

6.3. Pemeliharaan
Pemeliharaan sapi potong mencakup penyediaan pakan (ransum) dan pengelolaan kandang. Fungsi kandang dalam pemeliharaan sapi adalah :
a) Melindungi sapi dari hujan dan panas matahari.
b) Mempermudah perawatan dan pemantauan.
c) Menjaga keamanan dan kesehatan sapi.

Pakan merupakan sumber energi utama untuk pertumbuhan dan pembangkit tenaga. Makin baik mutu dan jumlah pakan yang diberikan, makin besar tenaga yang ditimbulkan dan masih besar pula energi yang tersimpan dalam bentuk daging.
1. Sanitasi dan Tindakan Preventif
Pada pemeliharaan secara intensif sapi-sapi dikandangkan sehingga peternak mudah mengawasinya, sementara pemeliharaan secara ekstensif pengawasannya sulit dilakukan karena sapi-sapi yang dipelihara dibiarkan hidup bebas.
2. Pemberian Pakan
Pada umumnya, setiap sapi membutuhkan makanan berupa hijauan. Sapi dalam masa pertumbuhan, sedang menyusui, dan supaya tidak jenuh memerlukan pakan yang memadai dari segi kualitas maupun kuantitasnya.

Pemberian pakan dapat dilakukan dengan 3 cara: yaitu penggembalaan (Pasture fattening), kereman (dry lot faatening) dan kombinasi cara pertama dan kedua.

Penggembalaan dilakukan dengan melepas sapi-sapi di padang rumput, yang biasanya dilakukan di daerah yang mempunyai tempat penggembalaan cukup luas, dan memerlukan waktu sekitar 5-7 jam per hari. Dengan cara ini, maka tidak memerlukan ransum tambahan pakan penguat karena sapi telah memakan bermacam-macam jenis rumput.

Pakan dapat diberikan dengan cara dijatah/disuguhkan yang yang dikenal dengan istilah kereman. Sapi yang dikandangkan dan pakan diperoleh dari ladang, sawah/tempat lain. Setiap hari sapi memerlukan pakan kira-kira sebanyak 10% dari berat badannya dan juga pakan tambahan 1% - 2% dari berat badan. Ransum tambahan berupa dedak halus atau bekatul, bungkil kelapa, gaplek, ampas tahu. yang diberikan dengan cara dicampurkan dalam rumput ditempat pakan. Selain itu, dapat ditambah mineral sebagai penguat berupa garam dapur, kapus. Pakan sapi dalam bentuk campuran dengan jumlah dan perbandingan tertentu ini dikenal dengan istilah ransum.

Pemberian pakan sapi yang terbaik adalah kombinasi antara penggembalaan dan keraman. Menurut keadaannya, jenis hijauan dibagi
menjadi 3 katagori, yaitu hijauan segar, hijauan kering, dan silase. Macam hijauan segar adalah rumput-rumputan, kacang-kacangan (legu minosa) dan tanaman hijau lainnya. Rumput yang baik untuk pakan sapi adalah rumput gajah, rumput raja (king grass), daun turi, daun lamtoro.

Hijauan kering berasal dari hijauan segar yang sengaja dikeringkan dengan tujuan agar tahan disimpan lebih lama. Termasuk dalam hijauan kering adalah jerami padi, jerami kacang tanah, jerami jagung, dsb. yang biasa digunakan pada musim kemarau. Hijauan ini tergolong jenis pakan yang banyak mengandung serat kasar.

Hijauan segar dapat diawetkan menjadi silase. Secara singkat pembuatan silase ini dapat dijelaskan sebagai berikut: hijauan yang akan dibuat silase ditutup rapat, sehingga terjadi proses fermentasi. Hasil dari proses inilah yang disebut silase. Contoh-contoh silase yang telah memasyarakat antara lain silase jagung, silase rumput, silase jerami padi, dll.
3. Pemeliharaan Kandang
Kotoran ditimbun di tempat lain agar mengalami proses fermentasi (+1-2 minggu) dan berubah menjadi pupuk kandang yang sudah matang dan baik. Kandang sapi tidak boleh tertutup rapat (agak terbuka) agar sirkulasi udara didalamnya berjalan lancar.

Air minum yang bersih harus tersedia setiap saat. Tempat pakan dan minum sebaiknya dibuat di luar kandang tetapi masih di bawah atap. Tempat pakan dibuat agak lebih tinggi agar pakan yang diberikan tidak diinjak-injak atau tercampur dengan kotoran. Sementara tempat air minum sebaiknya dibuat permanen berupa bak semen dan sedikit lebih tinggi daripada permukaan lantai. Sediakan pula peralatan untuk memandikan sapi.


7. HAMA DAN PENYAKIT
7.1. Penyakit
1. Penyakit antraks
Penyebab: Bacillus anthracis yang menular melalui kontak langsung, makanan/minuman atau pernafasan.
Gejala: (1) demam tinggi, badan lemah dan gemetar; (2) gangguan pernafasan; (3) pembengkakan pada kelenjar dada, leher, alat kelamin dan badan penuh bisul; (4) kadang-kadang darah berwarna merah hitam yang keluar melalui hidung, telinga, mulut, anus dan vagina; (5) kotoran ternak cair dan sering bercampur darah; (6) limpa bengkak dan berwarna kehitaman.
Pengendalian: vaksinasi, pengobatan antibiotika, mengisolasi sapi yang terinfeksi serta mengubur/membakar sapi yang mati.
2. Penyakit mulut dan kuku (PMK) atau penyakit Apthae epizootica (AE)
Penyebab: virus ini menular melalui kontak langsung melalui air kencing, air susu, air liur dan benda lain yang tercemar kuman AE.
Gejala: (1) rongga mulut, lidah, dan telapak kaki atau tracak melepuh serta terdapat tonjolan bulat berisi cairan yang bening; (2) demam atau panas, suhu badan menurun drastis; (3) nafsu makan menurun bahkan tidak mau makan sama sekali; (4) air liur keluar berlebihan.
Pengendalian: vaksinasi dan sapi yang sakit diasingkan dan diobati secara terpisah.

3. Penyakit ngorok/mendekur atau penyakit Septichaema epizootica (SE)
Penyebab: bakteri Pasturella multocida. Penularannya melalui makanan dan minuman yang tercemar bakteri.
Gejala: (1) kulit kepala dan selaput lendir lidah membengkak, berwarna merah dan kebiruan; (2) leher, anus, dan vulva membengkak; (3) paru-paru meradang, selaput lendir usus dan perut masam dan berwarna merah tua; (4) demam dan sulit bernafas sehingga mirip orang yang ngorok. Dalam keadaan sangat parah, sapi akan mati dalam waktu antara 12-36 jam.
Pengendalian: vaksinasi anti SE dan diberi antibiotika atau sulfa.
4. Penyakit radang kuku atau kuku busuk (foot rot)
Penyakit ini menyerang sapi yang dipelihara dalam kandang yang basah dan kotor.
Gejala: (1) mula-mula sekitar celah kuku bengkak dan mengeluarkan cairan putih keruh; (2) kulit kuku mengelupas; (3) tumbuh benjolan yang menimbulkan rasa sakit; (4) sapi pincang dan akhirnya bisa lumpuh.

7.2. Pengendalian
Pengendalian penyakit sapi yang paling baik menjaga kesehatan sapi dengan tindakan pencegahan. Tindakan pencegahan untuk menjaga kesehatan sapi adalah:
1. Menjaga kebersihan kandang beserta peralatannya, termasuk memandikan sapi.
2. Sapi yang sakit dipisahkan dengan sapi sehat dan segera dilakukan pengobatan.
3. Mengusakan lantai kandang selalu kering.
4. Memeriksa kesehatan sapi secara teratur dan dilakukan vaksinasi sesuai petunjuk.


8. P A N E N
8.1. Hasil Utama
Hasil utama dari budidaya sapi potong adalah dagingnya
8.2. Hasil Tambahan
Selain daging yang menjadi hasil budidaya, kulit dan kotorannya juga sebagai hasil tambahan dari budidaya sapi potong.

9. PASCA PANEN
9.1. Stoving
Ada beberapa prinsip teknis yang harus diperhatikan dalam pemotongan sapi agar diperoleh hasil pemotongan yang baik, yaitu:
1. Ternak sapi harus diistirahatkan sebelum pemotongan
2. Ternak sapi harus bersih, bebas dari tanah dan kotoran lain yang dapat mencemari daging.
3. Pemotongan ternak harus dilakukan secepat mungkin, dan rasa sakit yang diderita ternak diusahakan sekecil mungkin dan darah harus keluar secara tuntas.
4. Semua proses yang digunakan harus dirancang untuk mengurangi jumlah dan jenis mikroorganisme pencemar seminimal mungkin.

9.2. Pengulitan
Pengulitan pada sapi yang telah disembelih dapat dilakukan dengan menggunakan pisau tumpul atau kikir agar kulit tidak rusak. Kulit sapi
dibersihkan dari daging, lemak, noda darah atau kotoran yang menempel. Jika sudah bersih, dengan alat perentang yang dibuat dari kayu, kulit sapi dijemur dalam keadaan terbentang. Posisi yang paling baik untuk penjemuran dengan sinar matahari adalah dalam posisi sudut 45 derajat.
9.3. Pengeluaran Jeroan
Setelah sapi dikuliti, isi perut (visceral) atau yang sering disebut dengan jeroan dikeluarkan dengan cara menyayat karkas (daging) pada bagian perut sapi.
9.4. Pemotongan Karkas
Akhir dari suatu peternakan sapi potong adalah menghasilkan karkas berkualitas dan berkuantitas tinggi sehingga recahan daging yang dapat dikonsumsipun tinggi. Seekor ternak sapi dianggap baik apabila dapat menghasilkan karkas sebesar 59% dari bobot tubuh sapi tersebut dan akhirnya akan diperoleh 46,50% recahan daging yang dapat dikonsumsi. Sehingga dapat dikatakan bahwa dari seekor sapi yang dipotong tidak akan seluruhnya menjadi karkas dan dari seluruh karkas tidak akan seluruhnya menghasilkan daging yang dapat dikonsumsi manusia. Oleh karena itu, untuk menduga hasil karkas dan daging yang akan diperoleh, dilakukan penilaian dahulu sebelum ternak sapi potong. Di negara maju terdapat spesifikasi untuk pengkelasan (grading) terhadap steer, heifer dan cow yang akan dipotong.

Karkas dibelah menjadi dua bagian yaitu karkas tubuh bagian kiri dan karkas tubuh bagian kanan. Karkas dipotong-potong menjadi sub-bagian leher, paha depan, paha belakang, rusuk dan punggung. Potongan tersebut dipisahkan menjadi komponen daging, lemak, tulang dan tendon. Pemotongan karkas harus mendapat penanganan yang baik supaya tidak cepat menjadi rusak, terutama kualitas dan hygienitasnya. Sebab kondisi karkas dipengaruhi oleh peran mikroorganisme selama proses pemotongan dan pengeluaran jeroan.

Daging dari karkas mempunyai beberapa golongan kualitas kelas sesuai dengan lokasinya pada rangka tubuh. Daging kualitas pertama adalah daging di daerah paha (round) kurang lebih 20%, nomor dua adalah daging daerah pinggang (loin), lebih kurang 17%, nomor tiga adalah daging daerah punggung dan tulang rusuk (rib) kurang lebih 9%, nomor empat adalah daging daerah bahu (chuck) lebih kurang 26%, nomor lima adalah daging daerah dada (brisk) lebih kurang 5%, nomor enam daging daerah perut (frank) lebih kurang 4%, nomor tujuh adalah daging daerah rusuk bagian bawah sampai perut bagian bawah (plate & suet) lebih kurang 11%, dan nomor delapan adalah daging bagian kaki depan (foreshank) lebih kurang 2,1%. Persentase bagian-bagian dari karkas tersebut di atas dihitung dari berat karkas (100%).

Persentase recahan karkas dihitung sebagai berikut:
Persentase recahan karkas = Jumlah berat recahan / berat karkas x 100 %

Istilah untuk sisa karkas yang dapat dimakan disebut edible offal, sedangkan yang tidak dapat dimakan disebut inedible offal (misalnya: tanduk, bulu, saluran kemih, dan bagian lain yang tidak dapat dimakan).

10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA TANAMAN
10.1. Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya sapi potong kereman setahun di Bangli skala 25 ekor pada tahun 1999 adalah sebagai berikut:

1) Biaya Produksi
a. Pembelian 25 ekor bakalan : 25 x 250 kg x Rp. 7.800,- Rp. 48.750.000,-
b. Kandang Rp. 1.000.000,-
c. Pakan
- Hijauan: 25 x 35 kg x Rp.37,50 x 365 hari
- Konsentrat: 25 x 2kg x Rp. 410,- x 365 hari
Rp. 12.000.000,-
Rp. 7.482.500,-
d. Retribusi kesehatan ternak: 25 x Rp. 3.000,- Rp. 75.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 69.307.500,-


2) Pendapatan
a. Penjualan sapi kereman
Tambahan >Rp. 75.000,-
Jumlah biaya produksi Rp. 69.307.500,-


2) Pendapatan
a. Penjualan sapi kereman
Tambahan berat badan: 25 x 365 x 0,8 kg = 7.300 kg
Berat sapi setelah setahun: (25 x 250 kg) + 7.300 kg = 13.550 kg
Harga jual sapi hidup: Rp. 8.200,-/kg x 13.550 kg


Rp. 111.110.000,-
b. Penjualan kotoran basah: 25 x 365 x 10 kg x Rp. 12,- Rp. 1.095.000,-
Jumlah pendapatan Rp. 112.205.000,-

3) Keuntungan
a. Tanpa memperhitungkan biaya tenaga internal keuntungan Penggemukan 25 ekor sapi selama setahun. Rp. 42.897.500,-

4) Parameter kelayakan usaha
a. B/C ratio = 1,61

10.2. Gambaran Peluang Agribisnis
Sapi potong mempunyai potensi ekonomi yang tinggi baik sebagai ternak potong maupun ternak bibit. Selama ini sapi potong dapat mempunyai kebutuhan daging untuk lokal seperti rumah tangga, hotel, restoran, industri pengolahan, perdagangan antar pulau. Pasaran utamanya adalah kota-kota besar seperti kota metropolitan Jakarta.

Konsumen untuk daging di Indonesia dapat digolongkan ke dalam beberapa segmen yaitu :
a) Konsumen Akhir
Konsumen akhir, atau disebut konsumen rumah tangga adalah pembeli-pembeli yang membeli untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan individunya. Golongan ini mencakup porsi yang paling besar dalam konsumsi daging, diperkirakan mencapai 98% dari konsumsi total.

Mereka ini dapat dikelompokkan lagi ke dalam ova sub segmen yaitu :
1. Konsumen dalam negeri ( Golongan menengah keatas )
Segmen ini merupakan segmen terbesar yang kebutuhan dagingnya kebanyakan dipenuhi dari pasokan dalam negeri yang masih belum memperhatikan kualitas tertentu sebagai persyaratan kesehatan maupun selera.
2. Konsumen asing
Konsumen asing yang mencakup keluarga-keluarga diplomat, karyawan perusahaan dan sebagian pelancong ini porsinya relatif kecil dan tidak signifikan. Di samping itu juga kemungkinan terdapat konsumen manca negara yang selama ini belum terjangkau oleh pemasok dalam negeri, artinya ekspor belum dilakukan/jika dilakukan porsinya tidak signifikan.

b) Konsumen Industri
Konsumen industri merupakan pembeli-pembeli yang menggunakan daging untuk diolah kembali menjadi produk lain dan dijual lagi guna mendapatkan laba. Konsumen ini terutama meliputi: hotel dan restauran dan yang jumlahnya semakin meningkat

Adapun mengenai tata niaga daging di negara kita diatur dalam inpres nomor 4 tahun 1985 mengenai kebijakansanakan kelancaran arus barang untuk menunjang kegiatan ekonomi. Di Indonesia terdapat 3 organisasi yang bertindak seperti pemasok daging yaitu :
a) KOPPHI (Koperasi Pemotongan Hewan Indonesia), yang mewakili pemasok produksi peternakan rakyat.
b) APFINDO (Asosiasi Peternak Feedlot (penggemukan) Indonesia), yang mewakili peternak penggemukan
c) ASPIDI (Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia).

ReadmoreBUDIDAYA TERNAK SAPI POTONG

Teror Tomcat


Baru baru ini serangan serangga Mungil yang terkenal dengan nama Tomcat telah menyerang ratusan korban penghuni di perumahan dan apartemen di Surabaya, awa Timur. Tomcat atau Rove Beetle, menjadi momok menakutkan tidak hanya bagi warga Surabaya bahkan sudah ada warga Bekasi, Jawa Barat, yang mengaku diserang si Mungil berbahaya ini.

Apa yang menyebabkan Tomcat menjadi serangga yang menakutkan?

omcat otomatis akan mengeluarkan cairan apabila terjadi sentuhan atau benturan dengan kulit manusia secara langsung. Bisa juga dengan sentuhan tidak langsung melalui handuk, baju atau alat lain yang tercemar oleh racun tomcat tersebut. Itu sebabnya, jika sudah terkena dermatitis otomatis seperti seprei dan uba rampe-nya, handuk maupun alat-alat yang disinyalir terkena racun tomcat harus dibersihkan.

Bersentuhan dengan kumbang ini saat merayap atau tidur, menghancurkannya pada badan atau mengosok dengan jari yang kotor akan menyebabkan konjunktivitis dan penyakit kulit yang teruk yang dikenali sebagai 'dermatitis linearis', 'aederus (kumbang rove/ staphylinidae) dermatitis'.

Jika kulit mengalami kontak dengan serangga ini, kulit akan terasa terbakar, memerah dan beberapa hari kemudian akan muncul nanah di bagian tengahnya.

Bila serangga ini hinggap di kulit, jangan dimatikan dengan menepuknya. Sebab cairan serangga ini akan mengeluarkan racun. Cukup ditiup hingga pergi. Segera bersihkan kulit dengan air sabun anti septik dan salep anti gatal atau anti biotik.

Jangan menggaruk luka, karena racun bisa berpindah ke bagian lain kulit. Segera ke dokter jika terkena gigitan serangga ini. Dengan pengobatan dokter, umumnya luka akan membaik dalam 10 hari hingga 3 minggu.

Jika ruam terjadi setelah terjadi kontak dengan serangga ini:

1. Jika anda bersentuhan dengan serangga ini, segera cuci bagian yang terkena dengan sabun dan air.

2. Mereka yang mengalami reaksi kulit yang parah hendaklah mendapat perawatan medis.

3. Bagi penderita yg mengalami perbanyakan ruam, pastikan tiada lagi serangga ini ditempat tidur dan tutup semua jendela ketika menjelang malam.

4. Bahan antiseptik seperti larutan potassium permanganate (KMnO4) boleh digunakan untuk mencuci.

5. Bahan antiseptik dicampur dengan krim steroid dengan kekuatan rendah dapat mengurangi luka yg telah pecah.

6. Terakhir, jangan sampai luka yg masih basah terkena sinar matahari, karena dapat menyyebabkan bekas hitam yang sulit dihilangkan.

Untuk pengobatannya, gunakan saja Salep Acyclovir 5% yang bisa didapatkan di Toko Obat / Apotek terdekat. Pasalnya karena dianggap sama dengan dompo tak jarang yang diobati dengan obat antivirus baik topikal maupun oral. Penggunaan obat tradisional semacam daun bobokan atau lidah buaya juga kurang dianjurkan. Pasalnya, bisa saja malah menyebabkan alergi. Sebab seharusnya diobati dengan obat anti radang dan apapun jenis herpesnya sebaiknya konsultasikan dengan dokter sesegera mungkin.

Bagi kaum Muslimin, pencegahan dari serangan bahaya serangga atau apa saja yang berbahaya tidak hanya dilakukan dalam segi ilmiah. Secara rohani, dzikrullah dapat mencegah dari hal yang berbahaya (insya Allah).

Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Ada seorang laki-laki datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam seraya berkata, “Ketika aku tidur tadi malam ada seekor kalajengking yang menyengatku.

Maka Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

أَمَا لَوْ قُلْتَ حِينَ أَمْسَيْتَ أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ لَمْ تَضُرَّكَ

“Sekiranya di waktu sore kamu membaca, “A’uudzu bi Kalimatillahittaammaati Min Syarri Maa Khalaq (aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejelekan apa saja yang Dia ciptakan), niscaya binatang itu tidak akan membahayakanmu.” (HR. Muslim no. 2709).

Allahu a'lam

Kumbang ini, Tomcat (latin: Paederus riparius) mempunyai ukuran kurang daripada 1 cm panjang. Badannya berwarna kuning gelap di bagian atas, bawah abdomen dan kepala berwarna gelap. Bagian tengah abdomen yang berwarna hijau tua mempunyai sepasang sayap keras. Biasanya, Tomcat ini kelihatan merangkak di kawasan sekeliling dengan menyembunyikan sayapnya dan dalam sekali pandang ia lebih menyerupai semut. Apabila diganggu, Tomcat akan menaikkan bagian abdomen supaya kelihatan seperti kala jengking untuk menakutkan musuh.Yang Menyebabkan Reaksi Kulit.

Tomcat tidak menyengat atau menggigit. Cairan hemolimf yang terdapat di dalam badan (kecuali sayap) kumbang ini mengandungi racun sentuhan hewan yang paling berbisa di dunia. Toksin ini dikenali sebagai 'aederin': (C24 H43 O9 N) dinamakan dalam tahun 1953. Cairan ini disinyalir 12x lebih mematikan dari bisa ular kobra.


Komposisi bahan yang perlu disediakan adalah campuran 1 kilogram daun mimba, 1 kilogram lengkuas, dan 1 kilogram serai. Bahan-bahan itu kemudian digiling dan dimasukkan ke dalam 5 liter air, setelah itu dibiarkan selama dua hari. Cairan itu bisa digunakan untuk menyemprot tomcat. ''Pestisida ini berasal dari bahan organik dan tidak akan merusak habitat lain,'' katanya.

Hingga hari ini, kata Samsul, pihaknya sudah menurunkan tim untuk melakukan penyemprotan di 17 lokasi. Timnya akan terus melakukan penyemprotan ke lokasi lain berdasarkan laporan masyarakat.

Sejak empat hari lalu, warga di beberapa kawasan Kota Surabaya dicemaskan oleh serangan tomcat, serangga yang mengeluarkan cairan beracun yang dapat merusak kulit. Serangan tomcat di Surabaya diketahui sejak makhluk itu menyerang apartemen elite di Jalan Kejawan Putih, Surabaya. Beberapa penghuni yang terkena serangan tomcat mengaku, kulit mereka melepuh, panas, dan gatal-gatal. Gigitannya pun meninggalkan noda hitam
ReadmoreTeror Tomcat

PEMBUATAN PUPUK ORGANIK


Pendahuluan

Tanah sebagai media tumbuh bagi tanaman memiliki peranan, terutama sebagai penyedia unsur hara bagi tanaman. Agar terus dapat menyediakan unsur hara, tanah perlu dilakukan pemupukan. Kebanyakan petani lebih suka menggunakan pupuk anorganik/kimia untuk menyuplai kebutuhan unsur hara tanaman secara terus menerus. Hal ini menyebabkan sebagian besar tanah di Indonesia mengalami penurunan kualitas kesuburan tanah yang ditandai dengan semakin menurunnya kandungan bahan organik dalam tanah hingga di bawah 2%. Selain itu, penurunan kualitas tanah juga berakibat pemupukan anorganik/kimia menjadi tidak efisien. Tanah menjadi jenuh, sehingga membutuhkan pupuk kimia dalam jumlah yang besar, akibatnya permintaan pupuk kimia semakin tinggi dan harga pupuk kimia semakin mahal serta ketersediannya tidak setiap saat dapat diperoleh.
Salah satu upaya untuk menanggulangi hal tersebut adalah dengan membuat pupuk organik sendiri. Pupuk organik merupakan pupuk hasil penguraian bahan organik oleh jasad renik atau mikroorganisme yang berupa zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tanaman. Memang, sifat dari pupuk organik tidak dapat langsung secara cepat diserap oleh tanaman layaknya pupuk kimia. Pemberian harus bertahap, hingga menghasilkan pH 7 (tingkat keasaman yang netral). Penggunaan pupuk organik dapat menggantikan pupuk kimia hingga 30%.
Pupuk organik dapat dibuat dari bahan-bahan organik yang tidak dimanfaatkan seperti kotoran ternak, limbah pertanian, rumah tangga maupun limbah industri. Pada dasarnya semua kotoran ternak dan limbah dari bahan organik mampu didegradasi (dirombak) oleh bakteri. Pada proses normal, kotoran ternak mampu terurai secara sempurna dalam waktu 4 – 6 bulan. Namun dengan menggunakan bakteri starter, pupuk organik dapat diperoleh dalam waktu kurang dari 1 bulan. Bakteri starter yang biasa digunakan antara lain : Semanggi, EM-4, Stardek, dll.

Manfaat Pupuk Organik.
Penggunaan pupuk organik banyak sekali manfaatnya, antara lain :
1. Memperbaiki struktur tanah
Pada saat penguraian pupuk di dalam tanah oleh mikroorganisme, pupuk bersifat sebagai perekat dan dapat mengikat butir-butir tanah.
2. Menaikkan daya serap tanah terhadap air (daya pegang air)
Bahan organik dalam pupuk organik memiliki daya serap yang besar terhadap air.

3. Meningkatkan kehidupan bagi organisme di dalam tanah
Bahan organik yang terkandung dalam pupuk organik digunakan sebagi sumber karbon dan energi bagi mikroba tanah.
4. Sebagai sumber makanan bagi tanaman
Pupuk organik mengandung unsur hara yang lengkap baik makro maupun mikro.

Bahan Pembuatan Pupuk Organik.
Bahan untuk pembuatan pupuk organik dapat mempergunakan limbah ternak dan pertanian (kotoran ternak, jerami), limbah rumah tangga organik, tetes, kapur, sekam, serbuk gergaji dll.
Komposisi unsur hara kotoran dari beberapa jenis ternak
Jenis Ternak Kadar hara (%) Keterangan
Nitrogen Fosfor Kalium Air

1. Kuda pupuk panas
- padat 0.55 0.3 0.4 75
- cair 1.4 0.02 1.6 90
2. Sapi pupuk dingin
- padat 0.4 0.2 0.1 85
- cair 1 0.5 1.5 92
3. Kerbau pupuk dingin
- padat 0.6 0.3 0.34 85
- cair 1 0.15 1.5 92
4. Kambing pupuk panas
- padat 0.6 0.3 0.17 60
- cair 1.5 0.13 1.8 85
5. Domba pupuk panas
- padat 0.75 0.5 0.45 60
- cair 1.35 0.05 2.1 85
6. Babi pupuk dingin
- padat 0.95 0.35 0.4 80
- cair 0.4 0.1 0.45 87
7. Ayam pupuk dingin
- padat 1 0.8 0.4 55
- cair 1 0.8 0.4 55

Keterangan :
• Pupuk panas yaitu pupuk yang penguraiannya berjalan sangat cepat sehingga menimbulkan panas.
• Pupuk dingin yaitu pupuk yang penguraiannya sangat lambat sehingga tidak terbentuk panas.


Proses Pembuatan Pupuk Organik
Bahan organik yang masih mentah dengan kandungan C/N yang tinggi, akan mempunyai dampak yang negatif terhadap unsur hara tanah. Bahan organik langsung akan disantap oleh mikrobia untuk memperoleh energi. Populasi mikrobia yang tinggi memerlukan unsur hara yang diambil dari tanah untuk tumbuh dan berkembang. Sehingga terjadi persaingan unsur hara antara mikrobia dengan tanaman, yang mengakibatkan tanaman kekurangan unsur hara yang dibutuhkan. Untuk menghindari hal tersebut, perlu dilakukan proses pengomposan terlebih dahulu, dengan menggunakan bakteri starter.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses pengomposan :
• Kelembaban, dijaga pada kondisi yang tidak terlalu kering maupun basah atau tergenang.
• Aerasi timbunan, tidak terlalu anaerob maupun aerob.
• Temperatur, dijaga agar tidak terlalu tinggi.
• Struktur bahan, tidak terlalu kasar dengan dilakukan pemotongan dengan ukuran yang lebih kecil.
• Timbunan, tidak terlalu tinggi (max 1,5 meter).
• Atap, untuk menghindari sinar matahari langsung dan air hujan.

Macam-macam cara pembuatan pupuk organik dengan starter yang berbeda :
A. PUPUK ORGANIK DENGAN STARTER SEMANGGI (mengandung Bakeri Bacillus sp dan fungi Trichoderma sp.)
1. Bahan
• Starter Semanggi : 1 Liter
• Limbah ternak : 1 Ton
• Air : 100-200 Liter
2. Cara pembuatan:
1. Siapkan larutan bakteri pengurai semanggi sebanyak 1 liter.
2. Larutkan bakteri pengurai semanggi ke dalam 100-200 Liter air
3. Diamkan larutan selama 2-3 jam untuk mengaktifkan bakteri.
4. Siapkan limbah ternak dan tempatkan ditempat yang teduh, terhindar dari panas matahari dan hujan secara langsung.
5. Buat limbah ternak menjadi guludan-guludan dengan ketinggian 30-40 cm.
6. Siramkan larutan yang telah didiamkan secara merata ke dalam guludan-guludan limbah ternak.
7. Guludan dibolak-balik agar penyerapan larutan bakteri dapat merata.
8. Setelah didiamkan 5-7 hari, guludan limbah ternak dapat dibolak balik supaya gas-gas dan panas cepat keluar.
9. Lakukan pembalikan seminggu sekali, jika kelembapan kurang/kering lakukan penyiraman dengan air.
10. Setelah 21 hari limbah ternak siap dipakai menjadi pupuk.
11. Lakukan pengayakan agar diperoleh butiran pupuk yang seragam
12. Hasil pengayakan dikemas dengan kantong plastik.

B. PUPUK ORGANIK DENGAN STARTER EM4 (pupuk BOKASHI)
EM4 adalah suatu kultur campuran mikroorganisme dari bakteri fotosintesis, Lactobacillus sp., Streptomyces sp. dan ragi, yang apabila dimasukkan ke dalam tanah dapat meningkatkan keragaman dan populasi mikroorganisme sehingga memberikan pengaruh menguntungkan bagi pertumbuhan dan produksi tanaman.
1. Alat : timba, gayung, gembor, cangkul, plastik, karung goni, parang, termometer
2. Bahan:
Bahan dasar:
• Pupuk kandang sudah jadi : 400 kg
• Jerami/hijauan : 400 kg
• Sekam/arang sekam : 100 kg
• Bekatul : 40 kg
Bahan tambahan:
• Urea/NPK : 5 kg
• Batuan (dolomite, fiolit, phosphate) : 40 kg
• EM4 : 1 Liter
• Tetes tebu/gula merah : 2 liter
• Air sumur : secukupnya
3. Cara Pembuatan
1. Campurkan 1 liter EM 4 dan 2 liter tetes ke dalam 2 timba air sumur, lalu masukkan ke dalam wadah tertutup selama 5-12 jam.
2. Siapkan tempat yang teduh, terlindung dari sinar matahari dan hujan langsung, beri alas dengan plastik.
3. Potong jerami dan hijauan lainnya dengan ukuran 5 cm, semakin kecil semakin baik.
4. Campur hasil potongan dengan kotoran ternak, bekatul dan sekam, lalu aduk hingga rata.
5. Siramkan larutan EM 4 dengan gembor secara merata dan aduk sehingga adonan tercampur rata. Kondisi adonan bila dikepal dengan tangan tidak ada air keluar, dan bila kepalan dilepas adonannya megar.
6. Tata adonan membentuk guludan dengan ketinggian maksimal 40 cm dan tutup rapat dengan karung goni.
7. Periksa suhu adonan setiap 5 jam sekali dengan menggunakan thermometer atau jari telunjuk, dengan cara memasukkannya ke dalam adonan. Suhu ideal 40oC, bila terlalu panas buka penutup dan bolak-balik adonan untuk mendapatkan udara segar. Bila dirasa cukup tutup kembali. Bila tidak terasa panas, siram dengan air sedikit demi sedikit hingga adonan dalam kondisi seperti semula, lalu tutup dengan karung goni kembali.
8. Lakukan kegiatan seperti di atas (no. 7) antara 5-7 hari.
9. Setelah 7 hari bokashi siap dipakai, lakukan pengayakan dan kemas dalam kantong.
C. PUPUK ORGANIK DENGAN STARTER STARDEK (Formulator: P. Akas, Pare-Kediri).
1. Bahan :
• Kotoran kambing/domba : 50%
• Kotoran sapi : 40%
• Stardek : 2½ kg
• Abu sekam : 6%
• Serbuk gergajian (sengon) : 4%
• Air : secukupnya.

2. Cara Pembuatan :
1. Siapkan tempat yang teduh, terhindar dari sinar matahari langsung dan air hujan.
2. Siapkan bahan, campur semua bahan dengan diaduk sampai tercampur rata.
3. Diberi air dengan menggunakan gembor, hingga bahan tidak terlalu kering atau basah.
4. Buat guludan/tumpukan dengan ketinggian maksimum ½ meter.
5. Adonan didiamkan selama 2 minggu.
6. Pada minggu ke 3 dan ke-4 dilakukan pembalikan adonan.
7. Bila adonan terlalu kering/dingin, siramkan air secara merata.
8. Setelah 28 hari bahan siap digunakan sebagai pupuk organik.
9. Lakukan pengayakan dan kemas dalam kantong plastik.

Cara Penggunaan Pupuk Organik/Bokashi
Pupuk organik/bokashi digunakan dengan cara disebar diatas lahan sebelum pengolahan tanah atau bersamaan dengan pengolahan tanah. Dosis pemupukan 2 ton per hektar untuk tanaman padi, sedangkan untuk tembakau 5 ton/Ha. Pada saat pertama pemakaian, penggunaan pupuk anorganik masih diperlukan. Selanjutnya penggunaan pupuk organik secara terus-menerus dapat mengurangi penggunaan pupuk anorganik sebanyak 25% - 35%.

ReadmorePEMBUATAN PUPUK ORGANIK

Usaha Tani Padi


Varietas
• Lahan potensial: S. masam, dan gambut: Lematang, Sei Lilin, Banyuasin, Cisanggarung, IR42, Sei Lalan.
• Lahan Lebak: Sei Lalan, Lematang, IR42, Kapuas, Cisanggarung,
Cisadane.
• Lahan Sawah: Maros, Ciliwung, Membrano, IR64, Cisadane, IR42.
• Lahan kering
- LKM: Arias, Laut Tawar, Danau
bawah.
- LKBM: Ranau, Sentani, Danau
Atas, D. Tempe, Poso, D. Bawah.

Jarak tanam
• Lahan potensial (25 x 25 cm), s. masam dan gambut (20 x 20 cm), Lebak (25 x 25 cm), sawah (25 x 25 cm atau 20 x 20 cm), kering (40 x 10 cm).

Saprotan
Benih
• Lahan potensial, s. masam, dan gambut (30-40 kg/ha), Lebak (45-50
kg/ha), sawah (30 kg/ha), kering (30-
40 kg/ha).

Urea
• Lahan potensial: 150 kg/ha.
• Lahan s. masam: 200 kg/ha.
• Lahan gambut: 150 kg/ha.
• Lahan Lebak: 100-150 kg/ha.
• Lahan sawah: 200 kg/ha.
• LKM: N 30 kg/ha, P2O5 90 kg/ha, K2O 60 kg/ha.
• LKBM: N 45 kg/ha, P2O5 45-60
kg/ha, K2O 30 kg/ha.
TSP
• Lahan potensial, s. masam, gambut, Lebak: 100 kg/ha.
• Lahan sawah: 100-150 kg/ha.

KCl
• Untuk semua lahan: 100 kg/ha.

Pestisida
• Karbofuran untuk lahan potensial, s. masam, gambut, dan Lebak: 10 kg/ha.
• Herbisida pra dan purna tumbuh untuk lahan potensila: isopropoil
amina glifosat sebanyak 1-2 l/ha..

Cara dan waktu aplikasi pupuk berlaku untuk semua lahan
• 0 hari: 1/3 urea, semua TSP, ½ KCl.
• 21 hari: 1/3 urea, ¼ KCl.
• 48 hari: 1/3 urea.

Insektisida
Karbofuran
• Lahan potensial, s. masam, gambut, dan Lebak berupa pada waktu tanam
bersamaan pemupukan dasar.
• Lahan sawah: Beprofezin pada 56
HST (wereng coklat).
• Lahan kering: Benlate T-20 WP (5
g/kg benih), Pyroquino (0,5 kg bahan aktif/ha), Carbosulfan (30 g/ka benih), BPMC atau Sipemetrin (2 cc/l air).

Isoprotiolan
• Untuk lahan potensial jika ada gejala blas berbentuk belah ketupat.
• Lahan sawah Carbofuran sebanyak
15-17 kg/ha (penggerek batang).
ReadmoreUsaha Tani Padi